Thank you!

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown ...

Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown ...

Download high quality wordpress themes at top-wordpress.net

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown ...

Easy to use theme admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown ...

Toisutta: Aturan FIFA Itu Harga Mati

K16-11
George Toisuta, saat menghadiri dan membuka Kejuaraan Nasional Judo Kartika Cup IV di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (13/5/2011)

— Setelah Komite Banding Pemilihan PSSI meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro sebagai calon ketua umum PSSI periode 2011-2015, Toisutta meminta agar Komite Normalisasi mematuhi aturan FIFA.
"Aturan FIFA harus dipatuhi, itu harga mati," ucap Toisutta yang menemui wartawan seusai membuka Kejurnas Judo Kartika Cup IV di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (13/5/2011).
Selama ini, sambung sosok yang juga Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu, FIFA merupakan kiblat dari persepakbolaan dunia. Di luar itu, dia tak ingin melibatkan diri.
Terkait keputusan Komite Banding Pemilihan PSSI yang meloloskan permohonan banding dirinya dan Arifin Panigoro untuk maju dalam Kongres PSSI pada 20 Mei 2011, Toisutta menegaskan bahwa dia tidak ikut campur terhadap masalah tersebut.
"Saya tak mau ikut camput persoalan yang ada di Komisi Banding. Yang jelas, FIFA adalah kiblat kita," katanya. Menurutnya, terkait pencoretan dia dan Arifin Panigoro oleh FIFA sebelumnya, Toisutta ingin mengetahui, di mana letak kesalahannya selama ini. "Sebagai anak bangsa, saya perlu mengetahui kesalahan saya dan Pak Arifin Panogoro. Kalau sudah tahu, saya bisa menerima keputusan itu dengan lapang dada. Saya pasti legowo," katanya.
Apa yang ada di Komite Banding (Komding) itu adalah urusan atau kewenangan PSSI. "Saya tidak ikut campur mengenai komite banding PSSI, dan itu adalah urusan PSSI sendiri," ujar jenderal berbintang empat ini.
Sejak awal, dia mengakui bahwa niatnya hanya ingin mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia di dunia internasional dan bukan menjadi ketua umum PSSI. "Niat saya dan Pak Arifin bukan menjadi ketua umum PSSI," akunya. "Saya dicalonkan oleh teman-teman, termasuk Ngalam (Persema Malang). Ya saya setuju," tambahnya.
Siapa pun yang nantinya menjadi ketua dan wakil ketua umum PSSI, ujar Toisuta, adalah orang yang mempunyai komitmen dan tanggung jawab kepada prestasi sepak bola Indonesia untuk menuju level dunia. Dia mengungkapkan, belakangan banyak terjadi kesalahan pandangan atas keputusan dirinya maju dengan Arifin, yang dianggap akan menggeser ataupun menggulingkan penguasa lama.
"Saya tegaskan, jangan salah, saya maju dengan Pak Arifin bukan untuk mengganti si A, si B. Tapi kami maju dengan satu tujuan, mengembalikan citra sepak bola Tanah Air," katanya lagi.
Toisutta mengaku maju jadi ketua umum PSSI itu karena punya komitmen dan punya program. "Anda tahu sendiri lima program kita, yang disebut lima pilar, yakni reformasi di tubuh struktur organisasi, komposisi pemain yang baik, membangun pemain muda yang andal, membuka sport science, dan melakukan pembinaan secara maksimal. Lima pilar itu komitmen saya dan Pak Arifin," ujarnya.

Pemain PSSI sedih PSSI BERTENGKAR


Pemain Sedih PSSI Bertengkar

TAWAKKAL/FAJAR
TAWAKKAL/FAJAR
SUARA “RAKYAT”. Satrio Syam berharap para pengurus PSSI dewasa demi kemajuan sepak bola Indonesia.


Kericuhan yang menyebabkan Kongres PSSI terpaksa ditutup Ketua Komite Normalisasi (KN), Agum Gumelar tanpa hasil alias deadlock, Jumat 20 Mei malam, sangat disayangkan sejumlah kalangan. Tak terkecuali para pemain.

Striker PSM, Andi Oddang misalnya. Menurut dia, mestinya kongres tetap berjalan. "Siapapun yang terpilih ketua umum PSSI tetap harus didukung. Asalkan mampu memberi perubahan sepak bola di negeri ini," katanya, Sabtu, 21 Mei.

Penyesalan atas deadlocknya Kongres PSSI, juga diutarakan bek kiri PSM Satrio Syam. Dia mengaku sedih dan prihatin melihat kondisi tersebut. PSSI sangat mungkin terkena sanksi FIFA. "Kalau tidak memikirkan kepentingan pribadi harusnya kongres berjalan lancar," ujar Satrio.

Pemain asal Makassar yang kini membela Persisam Samarinda, Djayusman Triasdi pun berharap kongres bisa berlanjut. Dia berharap Indonesia lebih bisa berbicara banyak di kancah internasional.

Dua pemain Arema Indonesia, Zulkifli Syukur dan Ahmad Amiruddin juga prihatin kongres dihentikan. Keduanya pun berharap sepak bola tidak dirasuki politik karena yang dirugikan adalah PSSI dan bangsa. "Kalau mengedepankan politik, sudah pasti tidak akan ada yang baik," kata Amiruddin.

Kiper PSM, Deny Marcel memperkirakan PSSI akan kena sanksi FIFA dan boleh jadi berimbas terhadap masa depan pemain. (ram)